Mengenal Kondisi Ketika Bertindak
Manusia ibarat melangkah di atas
jalan panjang waktu, yang akhir dari perjalanan itu adalah keabadian. Dalam
perjalanan tersebut, sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa langkahnya
pasti akan berakhir pada satu titik. Mereka terlena dalam buaian dunia yang
memperdayai, mabuk dalam senandung fatamorgana yang dilantunkan Iblis, seraya
menikmati parade setan-setan dunia yang menumbuhkan khayalan. Ada pula yang tergelincir dalam perjalanan
itu karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tempat perjalanannya.
Sementara sebagian yang lain, yang menyadari jalan penuh onak itu akan
berakhir, akan mempersiapkan diri mereka memasuki gerbang keabadian dengan
selalu berpegang teguh pada “tali” Allah.
Ibarat pendaki gunung yang
mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan dalam perjalanannya. Ia akan
mempersiapkan perbekalan dan segala perlengkapan yang sesuai dan dibutuhkannya
dalam perjalanan. Ia akan mengenakan sepatu dengan sol yang tebal agar kakinya
terlindungi, karena ia mengetahui bahwa pendakiannya akan melalui jalan terjal
yang penuh dengan duri dan batu. Dalam suatu kesempatan, Amirul Mukminin Ali
bin Abi Thalib karamallaahu wajhah mengatakan, “Barangsiapa yang tidak
mengetahui tempatnya melangkah, maka dia akan tergelincir.”
Baca selengkapnya »Label: Al Hayat